“Diskontinuitas Pendidikan di Tengah Pandemi Covid 19” ( By : Linda Tri Nurcahyani , Perpajakan Feb Uhamka )
“Diskontinuitas
Pendidikan di Tengah Pandemi Covid 19”
Assalamualaikum Wr. Wb…
Apa kabar semuanya, semoga dalam keadaan sehat
dan selalu dalam lindungan-Nya.
Jangan lupa untuk selalu menerapkan 3M dimana pun
kalian berapa.
Dan semoga pandemi ini segera
berlalu, Amiiin...
Dalam kesempatan ini saya akan membahas mengenai
Ragam Bahasa Indonesia dimana selain membahas mengenai materi saya juga akan
mengulas sedikit mengenai teks dengan judul “Diskontinuitas Pendidikan di
Tengah Pandemi Covid 19”.
Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri
atas berbagai macam suku dan budaya. Selain itu, bahasa-bahasa antar daerah
juga dapat berbeda antara satu dengan lainnya. Meskipun terdapat berbagai
macam bahasa, bangsa Indonesia memiliki sebuah bahasa persatuan yang
digunakan dimanapun yaitu bahasa Indonesia. Akan tetapi, perlu diketahui
bahwa bahasa Indonesia juga memiliki ragamnya masing-masing.
Ragam Bahasa jika dilihat dari segi sarana atau
jalur yang diguankan dibedakan menjadi2 yaitu :
Ragam Bahasa Tulisan Adalah Ragam Bahasa yang
dititurkan dengan indra mulut
Ragam Bahasa Lisan Adalah Ragam Bahasa yang
dituangkan melalui symbol – symbol atau huruf – huruf.
Nah… dari teks yang saya baca dengan
judul “Diskontinuitas Pendidikan di Tengah Pandemi Covid 19” tersebut
menggunakan jenis ragam bahasa tertulis. Lalu apa yang membedakan
ragam Bahasa lisan dan ragam Bahasa tulisan? Baik, kita akan bahas satu persatu.
Diatas sudah dijelaskan pengertian dari masing – masing ragam bahasa. Perbedaan
Ragam Bahasa dari segi tata bahasa dan kosa kata ialah jika ragam
Bahasa lisan itu biasanya Bahasanya kurang baku dan tidak ada kalimat imbuhan.
Sedangkan ragam Bahasa tulisan biasanya ditulis orang lain dan ada imbuhan
seperti me- atau yang lainnnya dan biasanya kata- kata yang digunakan lebih
baku.
Untuk lebih jelasnya saya akan menuliskan
contohnya dari masing – masing ragam sesuai dengan yang ada dalam teks
Diskontinuitas Pendidikan di Tengah Pandemi Covid 19
Contoh ragam bahasa lisan dari segi tata Bahasa
kami yakin bahwa
pandemi COVID-19 adalah
suatu fakta
kita
dapat baca konsekuensi dari kondisi tersebut
Contoh ragam bahasa tulisan
dari segi tata bahasa
kami meyakini bahwa
pandemi COVID-19 adalah
suatu fakta
kita
dapat membaca konsekuensi dari kondisi tersebut
Contoh ragam bahasa lisan dari segi kosa kata
Dunia Pendidikan bilang lebih
memilih untuk mengambil langkah adaptif
Contoh ragam bahasa tulisan dari segi kosa kata
Dunia pendidikan mengatakan
lebih memilih untuk mengambil langkah adaptif.
Lalu bagaimana penggunaaan bahasa yang terdapat
dalam teks tersebut apakah sudah sesuai dengan kriteria kaidah bahasa seperti
yang telah dijelaskan tadi? Dalam teks tersebut menurut saya sudah bagus ,
hanya saja mungkin ada beberapa kata yang mungkin belum terlalu dikenal oleh
masyarakat. Misalnya kata yang dimiringkan dalam paragraph ini :
Akhirnya, proses dan skema pendidikan yang telah
dibangun puluhan tahun di negeri ini, tampaknya dipaksa untuk resetting.
Para pihak –terutama pada stakeholders—tampaknya harus bekerja
keras berpikir tentang pendidikan, jika pendidikan bagi anak-anak kita tidak
mengalami diskontinuitas.
Untuk itu dalam menulis sebuah artikel lebih
baiknya kita menggunakan bahasa yang sekiranya dapat dimengerti oleh
para pembaca sehingga apa yang kita tulis dapat dimengerti dan
bermanfaat untuk yang membaca.
Mungkin itu saja yang dapat saya tulis dalam blog
kali ini.
Tunggu tulisan -tulisan menarik dalam
blog saya selanjutnya.
Semoga bermanfaat…
Sumber :
https://www.kabarpendidikan.id/2020/10/diskontinuitas-pendidikan-ditengah.html
Wassalamualaikum Wr. Wb
Komentar
Posting Komentar